Indek Prestasi is JINGAN!

"JINGAN!" nggak tau kalimat pertama yang ingin saya ucapkan ya kalimat itu. Ini pertama kali nya saya mendapatkan IP, dan pertama kalinya mendapatkan kejutan IP dibawah harapan saya :-) . Kalian pernah bayangkan, kalian punya ambisi besar kuliah, punya ambisi besar saat pertama kali kuliah kalian dapat kejutan IP 3,8 atau mencapai 4.0?.. IYA! itu ambisi saya saat saya pertama kali kuliah, saya berambisi dan berangan-angan saya mendapat IP 3 keatas, setelah itu saya bisa pamerkan ke teman, orangtua bahkan ke musuh-musuh saya, bahwa saya anak yang bisa mendapatkan IP terbaik . Namun, impian itu harus saya tebas, ketika kenyataan tak seindah harapan, saya down, saya kecewa, saya menangis, saya mengeluh, seperti nya alam semesta ini tidak adil pada saya (ciri-ciri manusia berkarat,kalau seketika gundah gelisah ada masalah, yang di salahain kalau enggak TUHAN ya ALAM SEMSETA), saya sudah berusaha menjadi mahasiswa yang baik di kampus, tapi apa balasan'nya?

Saya curhat ke sesama teman, mereka baik, mereka bisa memberikan masukan dan arahan positiv, saya senang mereka baik. Tapi ketika pikiran ini tertuju pada bayang-bayang gelap IP pikiran ini seakan berhenti dari putaran poros otak saya. Saya stuck, saya bingung harus berbuat apa, saya malu ketika orang tua saya nanti bertanya "IP kamu berapa?" apa iya saya harus berbohong? masa iya saya tega berbohong? 

Saya diam sejenak, merenung kan betapa bodoh nya saya, tapi kalau terus-terusan saya menyalahkan diri sendiri enggak ada guna'nya. Sudahlah saya anggap saja ini cambuk kecil untuk saya bisa melesat lebih jauh, saya harus bangkit, kuliah saya dan semester saya masih panjang, masih ada harapan untuk bisa membuktikan kalau saya mahasiswa yang hebat! saya bakal buktik'an saya bisa tertawa keras dengan IP 4.0 di tangan saya! JINGAN!

Seperti nya saya butuh hiburan, sebatang rokok atau sekaleng bir cukup, atau kita bisa pergi ke acara ndangdutan, berjoget tanpa rasa malu sepertinya oke untuk menghilangkan kepenatan ini. Kalau kegundahan sedang menyerang seperti ini, jiwa abg labil saya merasuki tubuh saya lagi, jadi nya ya pengen'nya melakukan hal-hal kampungan pada umumnya.