Selasa, 07 September 2010

Tiga Setia Gara

Diposting oleh @SWASTIKABI di 19.55 0 komentar

Leat pertama kali di acara tipi gan, dia jadi presenter waktu itu, gile gw sempet takjub ama tatto'nya.. " nieh cewek kereng bener, tattonya di mana-mana" batin gw sambil bayangin kalo gw punya tatto kek gitu hahahahah udah pasti bakal di bunuh ama babe...
Dan lama kelama'an gw jadi ngefans beneran ampe PP gw nyang di twitt,Fb,indogo, sempat gw kasih fotonya Tiga Setia Gara. Dan Waaallaaa banyak nyang bilang mukenya rada mirip gw hahahahah sempet seneng di katain gitu ama orang2. Hasil jerih payah copy paste sana sini membuahkan hasil juga, gw sekarang punya cerita hidupnya dan Lu Lu nieh gan bisa ngeliatnya+ngebacanya....

"pertama dulu gw mo minta ma'ap ama kak Tiga Setia Gara, saodaranya, temenya, pacarnya, semuanya.. kalo gw nge-publikasikan foto2 dan cerita hidupnya, karena tak laen dan tak bukan ini hanya cerita anatara Artis dan Penggemarnya seperti saya TIKAA HARD dengan TIGA SETIA GARA heheheh"
"TIGA SETIA GARA" Sexy Angel from the Street

Tato identik dengan kriminal? Kalau premannya seperti ini, kami pastikan Anda akan mendahului pak polisi melakukan ‘operasi penangkapan’ preman.
MEMANDU sebuah program reality show bertitel Mata-Mata, pemilik nama unik–Tiga Setia Gara–sanggup membuat mata betah berlama-lama menatap kotak televisi. Meski menyandang gelar selebriti, Tiga—begitu dia biasa dipanggil—tidak hanya bermodalkan kemolekan tubuh dan keindahan paras saja. Sebagai lawan bicara, dia juga mampu menampilkan kecerdasan entertainer sejati lewat tutur katanya yang lugas namun manja. Siapa yang menyangka, kepribadian yang menyenangkan ini dia dapatkan dari kerasnya kehidupan jalanan. Hanya kepada POPULAR Tiga bersedia 'ditelanjangi' kehidupan pribadinya, mulai dari masa kecilnya yang suram, tato-tato di tubuhnya, hingga fantasi seksnya yang sedikit nyeleneh. Salah seorang anak jalanan yang berhasil meraih mimpinya ini memang luar biasa!

Sebagai host program reality show yang berkonsep investigasi, apakah tato di tubuh kamu membuat kamu aman selama shooting?
Siapa bilang? Aku justru sering kena pukul dan berantem dengan target dan orang-orang di sekitarnya. Pemukulan ini bukan karena aku bertato lho, cuma ini resiko acara yang aku bawakan saja.

Pernah membalas pukulan itu?
Aku sebisa mungkin menahan diri, karena aku ingin menunjukkan bahwa tato tidak identik dengan kekerasan dan bukan bagian dari kriminal. Tapi kadang-kadang terpancing juga sih. Namanya juga manusia, hehehe...

Sebagai sosok yang popular, apakah kamu pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dari penggemar?
Aku pernah mengalami kejadian lucu. Ada seorang klien dari acaraku pernah berpura-pura menginvestigasi adiknya. Setelah berjam-jam melakukan investigasi, akhirnya ketahuan kalau dia ikut acara ini cuma mau dekat sama aku. Justru di acara ini aku yang dikejar-kejar.

Wow, apakah ini berarti dia sangat terobsesi sama kamu?
Iya, dia benar-benar terobesi. Sampai-sampai foto aku dari Facebook diambil, dicetak, dan ditempel di tembok kamarnya. Bahkan, dia 'nembak' aku sampai sujud segala. Saat menonton tayangan episode ini, aku merasa malu dan bodoh sekali.

Keberatan nggak kalau kamu sampai jadi fantasi seks penggemar kamu?
Aku tidak keberatan, karena setiap orang bisa saja menjadi fantasi seks bagi orang lain. Selama masih bisa bernafas, orang masih bisa berfantasi dan memfantasikan orang lain. Asal tidak sampai mengganggu orang yang difantasikan saja.

Kamu sendiri suka berfantasi?
Aku sangat suka berfantasi, tapi tidak harus dipancing dengan film porno. Fantasi aku suka datang tiba-tiba.

Pria seperti apa yang menjadi fantasi objek fantasi kamu?
Pria bertato, gaek, dan sedikit bad boy. Kalau bisa 30 tahun ke atas.

Kenapa suka pria gaek?
Nggak tahu ya? Aku dari dulu tidak suka pria muda, seganteng apapun dia. Selain itu aku tidak suka pria yang rapih. Aku lebih suka cowok aneh dan liar. Selain itu aku juga pernah berfantasi menjadi lesbian.

Wah, adegan lesbi seperti apa yang kamu bayangkan?
Ya, berciuman dengan sesama perempuan.

Jangan-jangan kamu benar-benar lesbian?
Untungnya tidak. Aku pernah digoda dengan perempuan lesbi, tapi ternyata aku tidak horny. Ini berarti aku benar-benar bukan lesbi. Itu cuma fantasiku saja.

Sejak kapan kamu tertarik dengan tato?
Aku dari kecil sudah suka tato, mulai dari yang ditempel dan dikerok. Tapi, aku baru mulai berani bikin tato permanen setelah kelas 2 SMP dengan gambar kupu-kupu.

Jumlah tato kamu sekarang ada berapa?
Tidak terhitung karena kedua tanganku penuh tato, begitu juga di punggung. Belum lagi ada tato-tato kecil di bagian kaki.

Punya tato di bagian sensitif?
Aduh, kalau di bagian 'itu' aku nggak berani. Aku mau sih di leher biar lebih seksi.

Apa sih yang ingin kamu refleksikan lewat tato-tato itu?
Aku bikin tato bukan untuk fashion semata, tapi demi kepuasan. Tato-tato ini kebanyakan bercerita tentang apa yang aku alami.

Berarti hidup kamu keras sekali dong sampai harus diungkapkan lewat tato?
Aku bisa dibilang lahir dari keluarga broken home. Aku selalu dioper sana-sini hingga akhirnya tinggal dengan kakekku dan harus terbiasa dengan ketidakadilan.

Ketidakadilan seperti apa maksud kamu?
Aku tinggal dengan sepupu-sepupuku yang semuanya cowok tapi mereka lebih disayang. Aku tidak begitu dianggap, padahal aku ini anak perempuan. Aku juga sering diteriaki dan dimarahi. Makanya, aku sampai sekarang tidak suka jika ada orang berteriak. Aku sudah muak dengan kekerasan.

Kapan kamu mulai merasakan kebebasan?
Tepatnya SMP, ketika aku kembali tinggal dengan bokap. Dari situ aku mulai merasakan kebebasan dan punya banyak teman.

Apa efek dari kebebasan itu?
Aku belajar apa-apa sendiri dan mendapatkan pelajaran dari jalanan. Tidak ada yang mengajari mana yang baik dan benar karena tidak ada orang tua yang mengajari aku. Bahkan, keputusan untuk tidak membalas kita dipukul, aku dapati sendiri karena aku tahu betapa sakitnya ketika dipukul.

Pernah kesulitan dengan 'ilmu' otodidak itu?
Iya, kadang aku tidak percaya diri. Misalnya, ketika diajak orang makan, aku tidak tahu cara makannya seperti apa karena tidak ada yang mengajari. Aku makan benar-benar dengan caraku sendiri. Jadi suka takut salah.

Jadi, bagaimana cara kamu menumpahkan beban hidup?
Aku terbiasa menulis keluh-kesah, harapan, tangisan, bahkan berdoa. Aku terkadang menganggap kertas itu adalah Tuhan dan selalu membuka tulisan dengan kalimat “Dear God”. Tapi perlahan tapi pasti, semua harapanku itu terwujud satu per satu.

Oh ya? Seperti apa?
Aku pernah ingin tahu apa rasanya ngeband dan jadi vokalis. Akhirnya keinginan itu terwujud dengan menjadi vokalis di sebuah band punk hardcore Silly Riot yang cukup lama eksis di scene musik underground. Begitupun harapanku ingin muncul di TV yang akhirnya terwujud ketika sedang makan siang dan tiba-tiba ditawari jadi host tanpa proses casting. Padahal aku tidak punya pengalaman di dunia presenter. Mungkin orang itu suka dengan attitude yang aku tampilkan selama ini. Semua ini membuat aku yakin dengan kekuatan rasa sabar.

Setelah 'terjerumus' dalam dunia selebriti, apakah kamu pernah mengalami krisis attitude?
Aku dulu orangnya tidak peduli dengan omongan orang. Aku benar-benar liar dan bersikap semaunya. Sekarang aku selalu memperhatikan orang-orang di sekelilingku kalau ingin berbuat aneh-aneh.

Apa karena kamu ingin jaga image?
Bukan, aku hanya melakukan ini demi pekerjaanku karena aku selalu bekerja dengan sungguh-sungguh. Aku sih tetap cuek dan jadi diri sendiri, cuma saja sekarang lebih terkontrol.

Fokus karier kamu selanjutnya kemana?
Aku ingin main film. Cuma aku tidak ingin peran sebagai cewek preman. Aku sering mendapatkan tawaran untuk peran ini, cuma aku masih mempertimbangkan dengan image tato di tubuhku. Aku tidak ingin tato identik dengan orang jahat. Kalau sekedar judes atau liar sih tidak apa-apa, tapi kalau kriminal aku tidak mau. Aku tidak mau jadi simbol kriminal.





















Jumat, 03 September 2010

Potongan puisi "Jurig Jarian"

Diposting oleh @SWASTIKABI di 03.37 0 komentar
"Aku ada di kesunyian
Dalam gelap yang mencekam

Pada sepi yang meradang
Diantara hitamnya langit
Dan kelamnya bumi
Panggilah aku!


Aku ada di desisan angin

Ketika rinai gerimis membasuh tanah

Dan kepekatan menyelimuti

Di antara kepakan kelawar malam
Serta gesekan dedaunan pohon
Panggilah aku

Aku adalah jasad terpisah

Arwah yang terbuang dari kesunyian
Aku bagai tumpukan sampah
Yang berbau, kotor, dan penuh nista

Aku yang melayang di antara angin

Panggilah aku! "

Aku Jurig Jarian!!!


 

GOOD WOMAN Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos